Sejak 1981, Hari Raya Yahudi dan Islam Jatuh di Hari yang Sama



Minggu, 05 Oktober 2014 | 06:31 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya sejak 1981, hari raya besar umat Muslim dan Yahudi jatuh di hari yang sama yaitu Sabtu (4/10/2014). Pada hari itu umat Muslim merayakan Idul Adha sedangkan umat Yahudi merayakan hari raya Yom Kippur.

Baik agama Islam dan Yahudi sama-sama menggunakan perhitungan perputara bulan sebagai dasar kalender mereka. Sehingga, hari raya semacam ini akan selalu jatuh di hari yang sama setiap 33 hari.

Yom Kippur adalah "Hari Pertobatan" untuk umat Yahudi. Pada hari itu, umat Yahudi meminta ampun kepada Tuhan karena pelanggaran dan dosa yang sudah mereka buat.

Umat Yahudi merayakan hari ini dengan cara berpuasa dan berdoa secara intensif di sinagoga-sinagoga. Selama perayaan Yom Kippur, berbagai bisnis dan bandara di Israel berhenti beroperasi. 

Demikian pula dengan stasiun televisi dan radio yang menghentikan siarannya mulai Jumat petang hingga berakhirnya perayaan tersebut pada Sabtu malam.

Sementara itu, umat Muslim merayakan Idul Adha untuk mengenang ketaatan Nabi Ibrahim yang rela mengurbankan putranya demi mematuhi perintah Tuhan. Setelah melihat ketaatan Ibrahim, Tuhan akhirnya memberi seekor kambing untuk menggantikan putra sang Nabi yang akhirnya batal dikurbankan. 

Di hari Idul Adha, umat Muslim biasa mengurbankan kambing, sapi atau hewan ternak lainnya lalu membagikan daging hewan itu untuk orang-orang yang tidak mampu. 

Menjelang kedatangan kedua hari raya besar ini, aparat keamanan Israel sempat memperketat keamanan khususnya di Jerusalem. Beruntung, sejauh ini tidak diperoleh kabar terjadi aksi kekerasan di Jerusalem atau berbagai tempat lain di Palestina dan Israel yang mencoreng perayaan dua hari keagamaan itu.

No comments:

Post a Comment

Budaya yang beraneka ragam memancarkan pesona yang tiada hentinya untuk di gali. Salah satunya adalah tentang tata busana atau fashion. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan tekstil yang terbanyak di dunia baik di lihat dari motif, bahan, cara pembuatan ataupun krianya. Aneka ragam kain-kain tradisional tersebar dari Sabang sampai Merauke, di mana setiap daerah memiliki corak yang khas yang menggambarkan keunggulan masing-masing daerah. Berbagai kreasi lintas kepulauan merupakan karya busana yang tercipta dengan beragam tekstil yang berasal dari seluruh Nusantara, menghadirkan keindahan ragam corak dan nuansa warna yang menawan, menimbulkan kekaguman bagi siapapun yang melihatnya.