Di kota yang tidak pernah tidur ini, kelezatan rasa menjadikan yang utama, berjajar di sepanjang penglihatan, jajanan menjadikan daya tarik lidah untuk mencicipinya. Kaki lima jajanan rakyat memanjakan lidah penduduknya, juga bagi para pesiaran. Mungkin karena lezatnya ataupun harganya sangat terjangkau. Disepanjang jalan utama hingga blusukan ke kampung-kampung sangat mudah mencari jajanan unik. Saking banyaknya mereka kadang berhimpitan, bahkan sering orang bilang setiap 10 mtr ada jajanan. Ada yang memulai buka dagangannya dari jam 04.00 pagi,seperti Bubur Sambel Goreng,Nasi Liwet,Susu Segar,Aneka Jajanan Pasar,dll. Kalau hari sudah menjelang matahari bersinar pagi, pedagang lainnya mulai berjualan seperti Soto Solo,Tahu Kupat,Cabuk Rambak,Bakmi Kletak,Sate Ayam,hingga Brambang Asem+ Tempe Gembus. Lain lagi bila menjelang sore hari yang bermunculan pedagang Bakso,Nasi Liwet (pagi+malam),Srabi,Aneka Bakmi,dalam berjualan ada yang diiringin dengan musik tradisional seperti Kroncong ataupun Siteran. Ada yang sangat khas seperti Hiek, jualan jajanan ringan dengan minuman panas seperti serbat, juga disini biasanya orang mencari Nasi Kucing. Penjual Hiek berjualan dari malam hingga pagi dan tidak pernah libur. Memang sungguh indah berjuta hati tlah jatuh hatinya di kota Solo ini, kota yang sanggup membuat kenangan hingga dapat menghilangkan berjuta hati sedih dan duka.

Dibaca : 25 kali
Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.
No comments:
Post a Comment