Jokowi: Jika Gugatan UU Pilkada Kalah, Aktivis 98 Saya Undang Demo

"Kalau MK kalah, nanti kalian (aktivis 98) saya undang (untuk demo)".
Presiden terpilih, Jokowi bertemu aktivis 98 di Bali.
Syahrul Ansyari,  Bobby Andalan (Bali) | Sabtu, 27 September 2014, 17:55 WIB
VIVAnews - Presiden terpilih Joko Widodo tidak setuju dengan pilkada melalui DPRD yang ditetapkan DPR baru-baru ini. Jokowi mendorong agar aturan tersebut diujimaterikan di Mahkamah Konstitusi. 

"UU Pilkada kita tunggu di MK dulu," kata Jokowi saat menjadi pembicara pada pertemuan aktivis 98 di Denpasar, Bali, Sabtu 27 September 2014.

Menurut dia, UU Pilkada jelas-jelas merugikan rakyat. Selain itu, orang sepertinya tidak mungkin bisa menjadi pemimpin.

"Coba bayangkan pilkada tak langsung, mana bisa saya jadi wali kota, mana bisa saya jadi gubernur?" jelasnya.

Pada saat pidato, tiba-tiba aktivisnyeletuk agar DPR dibubarkan saja. "Bubarkan, bubarkan. Kalian masih ingat 98 saja," cetus Jokowi.

Menurut Jokowi, fakta politik yang terjadi saat ini adalah seperti itu. Namun, dia mengaku tak bisa bercerita banyak pada forum terbuka tersebut. 

"Ini forum terbuka, saya tidak bisa bicara terbuka," tuturnya.

Meskipun demikian, Jokowi meyakini jika dukungan masyarakat atas pilkada langsung begitu besar. "Kalau MK kalah, nanti kalian saya undang (untuk demo)," ucapnya.

Jokowi mengungkapkan bahwa dia kaget dengan keputusan DPR tersebut. "Saya saja kaget, apalagi rakyat," katanya. 

Dia menilai alasan kubu pro pilkada tak langsung tak masuk akal. "Alasannya ngabisinanggaran. Sistemnya bisa dibuat serentak, diberikan ke KPU, diaudit, diawasi ketat. KPPS bisa dikurangi. Politik kok dihubungkan dengan biaya," tutur Jokowi.

Begitu juga dengan dalih pilkada langsung meningkatkan korupsi. Jokowi tidak setuju.

"Pilkada langsung katanya banyak korupsi. Apa hubungannya. Yang benar saja," tutur dia.

© VIVA.co.id

SHARE

No comments:

Post a Comment

Budaya yang beraneka ragam memancarkan pesona yang tiada hentinya untuk di gali. Salah satunya adalah tentang tata busana atau fashion. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan tekstil yang terbanyak di dunia baik di lihat dari motif, bahan, cara pembuatan ataupun krianya. Aneka ragam kain-kain tradisional tersebar dari Sabang sampai Merauke, di mana setiap daerah memiliki corak yang khas yang menggambarkan keunggulan masing-masing daerah. Berbagai kreasi lintas kepulauan merupakan karya busana yang tercipta dengan beragam tekstil yang berasal dari seluruh Nusantara, menghadirkan keindahan ragam corak dan nuansa warna yang menawan, menimbulkan kekaguman bagi siapapun yang melihatnya.