Anas Minta Majelis Hakim Gelar Sumpah Kutukan



Rabu, 24 September 2014 | 21:33 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyayangkan sikap majelis hakim tindak pidana korupsi yang tak mengindahkan permintaannya untuk melakukan mubahallah atau sumpah kutukan. Namun, Anas tak mempermasalahkan pengabaian hakim tersebut.

"Tanpa mengurangi rasa hormat kepada majelis hakim, sayang majelis tidak memberikan tanggapan," ujar Anas seusai persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Menurut Anas, dia menyampaikan permintaan tersebut karena meyakini vonis yang dijatuhkan hakim tidak adil. Oleh karena itu, kata Anas, keadilan tersebut sebaiknya dikembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui sumpah kutukan.

"Sumpah kutukan adalah janji. Siapa yang bersalah, dia bersedia dikutuk oleh Tuhan, dikutuk oleh Gusti Allah, dirinya dan keluarganya," kata Anas.

Seusai divonis delapan tahun penjara ditambah denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan, Anas mengajak hakim dan jaksa melakukan sumpah kutukan atau mubahalah bersama dengan dirinya. Namun, permintaan Anas ini tidak dihiraukan majelis hakim.

Ketua majelis hakim Haswandi langsung menutup persidangan. Tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi pun enggan menanggapi mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang meminta jaksa dan hakim melakukan sumpah kutukan.

Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum KPK Yudi Kristiana mengatakan bahwa pihaknya hanya bicara pada ranah hukum dan keadilan. "Tidak masuk ke hal-hal yang sifatnya di luar itu," kata Yudi.


No comments:

Post a Comment

Budaya yang beraneka ragam memancarkan pesona yang tiada hentinya untuk di gali. Salah satunya adalah tentang tata busana atau fashion. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan tekstil yang terbanyak di dunia baik di lihat dari motif, bahan, cara pembuatan ataupun krianya. Aneka ragam kain-kain tradisional tersebar dari Sabang sampai Merauke, di mana setiap daerah memiliki corak yang khas yang menggambarkan keunggulan masing-masing daerah. Berbagai kreasi lintas kepulauan merupakan karya busana yang tercipta dengan beragam tekstil yang berasal dari seluruh Nusantara, menghadirkan keindahan ragam corak dan nuansa warna yang menawan, menimbulkan kekaguman bagi siapapun yang melihatnya.